Judul/Title: Sugih Tanpa Bandha vs Ilmu Kanthong Bolong; Dibalik Spiritualitas Super Ajaran Drs. R.M.P Sosrokartono
Penulis/Author: Mohammad A. Syuropati
Penerbit/Publisher: In Azna Books
Edisi/Edition: I / 2011
Halaman/Pages: 168
Sampul/Cover: Softcover
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: 55.000
Status: Ada/Available
Siapakah Raden Mas Panji Sosrokartono? Tidak banyak yang ingat, apalagi mengetahui secara personal tokoh kita yang satu ini. Sosrokartono adalah kakak kandung Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia yang marak diperingati setiap tanggal 21 April.
Drs. R.M.P. Sosrokartono lebih memilih kehidupan yang bersahaja, yang sama sekali tidak mempedulikan harta. Bahkan, kalau saja beliau mempunyai sedikit harta, langsung beliau sedekahkan kepada sesamanya. Hal ini beliau lakukan karena beliau memiliki pedoman bahwa manusia linuwih itu bukan manusia yang banyak harta, tetapi manusia yang mau peduli terhadap nasib sesama. Manusia linuwih adalah manusia yang selalu berupaya untuk menolong sesamanya, baik dengan tenaga, pikiran maupun dengan harta. Menurut beliau, harta tidak penting, karena yang terpenting dalam hidup ini adalah kedamaian jiwa. Jiwa harus di isi dengan kekuatan-kekuatan alamiah, seperti makna sebuah perjuangan, kebenaran, kejujuran, kebersamaan, dan makna kasih sayang di antara sesama mahluk Tuhan.
Selain falsafah "Sugih tanpa Bandha"dan ilmu "Kanthong Bolong", ada banyak hal yang dipikirkan dan dijalankan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono demi mencapai kedudukan mulia, baik dimata mahluk maupun di mata Khalik. Hal-Hal lain tersebut tervisualisasi dalam bentuk surat-surat dan kata-kata mutiara beliau, yang akan dibahas dalam buku ini.
Penulis/Author: Mohammad A. Syuropati
Penerbit/Publisher: In Azna Books
Edisi/Edition: I / 2011
Halaman/Pages: 168
Sampul/Cover: Softcover
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: 55.000
Status: Ada/Available
Siapakah Raden Mas Panji Sosrokartono? Tidak banyak yang ingat, apalagi mengetahui secara personal tokoh kita yang satu ini. Sosrokartono adalah kakak kandung Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia yang marak diperingati setiap tanggal 21 April.
Drs. R.M.P. Sosrokartono lebih memilih kehidupan yang bersahaja, yang sama sekali tidak mempedulikan harta. Bahkan, kalau saja beliau mempunyai sedikit harta, langsung beliau sedekahkan kepada sesamanya. Hal ini beliau lakukan karena beliau memiliki pedoman bahwa manusia linuwih itu bukan manusia yang banyak harta, tetapi manusia yang mau peduli terhadap nasib sesama. Manusia linuwih adalah manusia yang selalu berupaya untuk menolong sesamanya, baik dengan tenaga, pikiran maupun dengan harta. Menurut beliau, harta tidak penting, karena yang terpenting dalam hidup ini adalah kedamaian jiwa. Jiwa harus di isi dengan kekuatan-kekuatan alamiah, seperti makna sebuah perjuangan, kebenaran, kejujuran, kebersamaan, dan makna kasih sayang di antara sesama mahluk Tuhan.
Selain falsafah "Sugih tanpa Bandha"dan ilmu "Kanthong Bolong", ada banyak hal yang dipikirkan dan dijalankan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono demi mencapai kedudukan mulia, baik dimata mahluk maupun di mata Khalik. Hal-Hal lain tersebut tervisualisasi dalam bentuk surat-surat dan kata-kata mutiara beliau, yang akan dibahas dalam buku ini.
boleh minta kontaknya atau alamatnya?
BalasHapus